2012年5月5日土曜日

Memori

投稿者 Adytya Fitriani 時刻: 14:46

Memori manusia selalu memiliki batasnya. Meski saraf-sarat pada otak dapat mengigat ratusan ribu ensiklopedia namun otak juga akan dengan sangat mudah kehilangan ingatan yang tak pernah di review kembali. Dan kehilangan memori merupakan salah satu hal yang paling aku takuti di dunia ini.
            “Aku takut,” hari ini perpisahan angkatan. Sebentar lagi aku akan jadi mahasiswa dan berpisah dengan semua teman-teman SMA-ku.
            Reihan menoleh padaku dan bertanya, “Takut? Apa yang kamu takutkan?” tanyanya.
            “Aku takut,” kataku sekali lagi. Dan tanpa aku sadari, mataku mulai berkaca-kaca. Kemudian secara perlahan air mata mulai berjatuhan membasahi pipiku sekaligus membuat riasanku luntur.
            “Ya, aku tahu kamu takut. Tapi takut pada apa?” tanya Reihan sekali lagi.
            “Aku takut suatu hari aku akan melupakan semua yang sudah terjadi. Aku takut aku akan melupakan masa remajaku. Aku takut aku melupakan teman-teman SMAku. Dan aku takut aku melupakan dirimu.” aku kembali terisak pelan. Dadaku terasa sakit. Rasa takut ini nyata dan aku merasakannya.
            “Kenapa kamu takut?” tanya Reihan. Kali ini dengan tatapan tegas.
            “Tentu saja karena aku tidak mau kehilangan masa SMAku. Meski tidak bisa kembali lagi ke masa-masa indah ini, setidaknya aku ingin menyimpan semuanya di dalam memoriku.” ujarku sambil sesekali terisak pelan.
            “Kalau memang ini masa-masa indah, kenapa kamu takut melupakannya?” tanya Reihan sekali lagi. Hari ini Reihan sedikit berbeda. Biasanya ia selalu memberikan solusi atas masalahku, tapi kali ini ia hanya mendengarkanku dan selalu bertanya kenapa setiap kali aku selesai bercerita.
            “Karena aku takut apa yang kualami saat datang ke SMP tempo hari akan terulang lagi.” yah beberapa hari lalu aku menghadiri reuni SMP, dan aku nyaris tidak dapat mengigat teman-teman masa SMP-ku. Percaya atau tidak, ada seorang perempuan menyapa diriku dan aku lupa siapa dia.
            “Bukankah kamu pernah bilang kalau kamu tidak menyukai masa SMPmu? Kalau begitu wajar saja kamu melupakannya dengan mudah, tapi kamu sangat menyukai masa SMAmu, kan? Jadi aku yakin kamu tidak akan semudah itu melupakan masa SMAmu.”
            “Tapi aku tetap saja takut kehilangan semua memorinya. Bisa saja kan sepuluh tahun ke depan aku terkena penyakit alzaimer? Manusia tidak pernah tahu apa rencana yang sudah Tuhan buat untuk mereka.”
            “Kalau kamu memang takut kehilangan semuanya, kenapa kamu tidak mau menuliskan semuanya di dalam sebuah buku atau blog?” aku menatap Reihan. Benar juga, kenapa aku tidak pernah kepikiran untuk melakukannya. “Jadi ketika kamu kehilangan memori itu, kamu bisa me review nya kembali melalui catatanmu sendiri. Iya, kan?”
            Aku tersenyum. “Benar juga.” Dan sejak saat itu aku mulai menulis apapun. Se gak jelas apapun tulisan itu aku tetap menuliskannya. Karena bagiku yang terpenting bukanlah sebagus apa yang membuat sebuah tulisan. Tapi sesering apa aku memindahkan kenangan dari otakku ke dalam sebuah tulisan sehingga ketika aku melupakan kenangan itu aku dapat me review nya kembali.
                       
             
Maaf geje, hehehe

0 コメント:

コメントを投稿

Pages

 

Sky Blue Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template and web hosting Graphic from Enakei