2014年3月21日金曜日

投稿者 Adytya Fitriani 時刻: 15:51
"Karena manusia tidak akan pernah bisa melawan sebuah kematian"

Minggu ini sedang banyak mendengar kabar duka. Bahkan dalam seminggu pergi dua kali dari kampus untuk melayat. Yang pertama terjadi di hari Senin. Ayah teman saya meninggal dunia setelah sebelumnya masuk rumah sakit. Yang kedua dapat info dari facebook salah satu penulis yang masih berusia 28 tahun meninggal duani. Yang ketiga adalah dosen jurusan -Sayangnya saya belum pernah diajar oleh beliau karena spesialisasi beliau adalah di bidang teknik kimia bukan analis kimia- meninggal dunia. Dan yang terakhir kembali mendapat info dari facebook salah satu temannya teman meninggal.

Dari keempatnya, yang paling mengejutkan justru yang ketiga.
Sebelumnya dosen tersebut tampak baik-baik saja,
Hanya saja di hari Selasa (kalau tidak salah) , beliau mengajar di kelas dengan wajah pucat. Teman-temanku bilang dosen tersebut mengatakan ia sedang sakit sehingga akan membahas tugas minggu depan -yang sayangnya tidak pernah sampai, karena beliau menghembuskan napas terakhirnya hari kamis malam-. Tapi tiba-tiba saja begitu keluar dari kelas, beliau muntah darah sehingga ditandu menuju poliklinik polban. Sayangnya dokter mengatakan tidak mampu untuk menangani dan merujuk beliau untuk dibawa ke rshs. Akhirnya beliau dirawat di rshs dalam keadaan koma.

Meski saya tidak mengenal sosok beliau, masih lekat dalam ingatan saya ketika bu Nancy, di hari kamis pagi tiba dan meminta kami semua mendoakan yang terbaik untuk beliau dan malamnya saya mendapatkan pesan via bbm dari Bu Rosie yang menyatakan beliau sudah meninggal. Betapa terkejutnya saya karena tak menyangka beliau akan dipanggil oleh Allah secepat itu.

Keesokan harinya, ketika melayat ke pemakaman, beberapa dosen mengobrol. Mereka membicarakan tentang beliau. Katanya Beliau muntah darah karena lambungnya pecah. Astagfirullah, saya yang mendengarkan agak seram. Apalagi mungkin penyebabnya masih belum jelas

Tapi dari kematian-kematian itu, saya semakin sadar bahwa kematian adalah sahabat terdekat umat manusia.  Bahwa manusia pasti akan meninggal entah kapan. Mungkin saja saya menulis ini sekarang dan tiba-tiba dua menit kemudian meninggal dunia. Tidak ada yang tahu kapan kematian itu datang kecuali sang maha pencipta.

"Saya sadar saya belum sempurna, tapi sayapun ingin menapaki surga itu"

Saya mungkin masih sangat jauh dari kata sempurna. Kerudung masih pendek, kemana-mana pakai celana jeans, masih hobi gibah, ngaji kadang-kadang -kalau sedang semangat rajin, kalau sedang malas-malasnya seminggu saja bahkan tidak menyentuh al quran-, kadang-kadang isya terlewat karena ketiduran. Sungguh saya masih jauh dari kata sempurna. Sangat jauh. Tapi saya juga ingin menapaki surga itu.

0 コメント:

コメントを投稿

Pages

 

Sky Blue Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template and web hosting Graphic from Enakei